Kortison adalah salah satu dari
beberapa produk akhir dari sebuah proses yangdisebut steroidogenesis. Proses ini dimulai dengan sintesis
kolesterol, yangkemudian hasil melalui serangkaian modifikasi pada
kelenjar adrenal(suprarenal) menjadi salah satu
dari banyak hormon steroid. Salah satu ujung-produk dari jalur ini kortisol. Untuk kortisol untuk dilepaskan dari
kelenjaradrenal, riam sinyal terjadi.
Kortikotropin-releasing
hormon dilepaskan darihipotalamus
merangsang
corticotrophs di hipofisis anterior untuk melepaskanACTH, yang relay sinyal ke korteks adrenal. Di sini, fasciculata zona dan
zonareticularis, sebagai tanggapan
terhadap ACTH, glukokortikoid mensekresi, dikortisol tertentu. Di jaringan perifer, kortisol dikonversi menjadi
kortison olehdehidrogenase 11-beta-steroid enzim. Kortisol
memiliki aktivitas glukokortikoid jauh lebih besar dari kortison, dan, dengan demikian, cortisone
dapat dianggap sebagai metabolit tidak
aktif kortisol.
Kortison adalah suatu
hormon steroid yang mempunyai nama kimia: 17-hydroxy-11-dehydrocortisosterone.
Hormon ini dilepaskan oleh kelenjar adrenal sebagai respons terhadap
adanya stres. Kortison merupakan suatu produk akhir dari proses yang
disebut sebagai steroidgenesis. Proses dimulai dengan dibentuknya Kolesterol
dan akhirnya terbentuk hormon steroid. Salah satu hasil akhirnya
adalah kortisol. Kortisol mempunyai keaktifan glukocortikoid yang
lebih besar dari pada kortison. Kortison juga merupakan molekul inaktip dari
hormon kortisol. Kortisol juga dikenal sebagai hydrokortison.
FUNGSI
Hormon dapat diberikan secara intravena, melalui mulut, disuntikkan ke dalam sendi dan melalui kulit. Fungsi Kortison adalah sebagai berikut:
- Hormon Kortison dan hormon Adrenalin merupakan hormon utama yang dilepas oleh kelenjar adrenal sebagai respons terhadap adanya suatu stres. Hormon ini akan menaikkan tekanan darah dan sebagai persiapan tubuh untuk melawan stres;
- Kortison akan menekan sistim kekebalan tubuh dan akan menekan reaksi peradangan sendi lutut, siku dan bahu, mengurang rasa nyeri dan pembengkakan pada tempat dimana ada luka. Penggunaan dalam jangka lama akan memberikan efek samping yang serius seperti muka yang menjadi bundar (moon face);
- Kortison juga dapat digunakan untuk menekan respons kekebalan penderita dengan penyakitautoimun atau digunakan pada transplantasi organ tubuh untuk menekan reaksi penolakan jaringan;
- Kortison tidak mengurangi lamanya infeksi suatu virus tetapi digunakan murni untuk membuat penderita nyaman saat berbicara atau menelan makanan sebagai akibat adanya penyakit Mononukleosus yang menyebabkan pembengkakan tenggorokan.
Untuk itu akan dijelas kan tahapan syntesis dari kortisol sebagai berikut.
TOTAL SINTESIS
Tahap 1
Pembentukan Cincin D melalui suatu reaksi diels-alder
antara butadiena dan cincin C yang mempunyai ikatan rangkap dua. karena
kortisol yang bersumber dari alam bergugus hidorgen dengan orientasi
stereokimia trans sedangkan pada senyawa sintesis berorientasi cis maka direkasikan engan basa melalui pembentukan enolat untuk mengubahnya menjadi trans. Selanjutnya hasil dari di reduksi dengan LiAlH4 merubah gugus karbonilnya menjadi gugus hidroksil.
Tahap 2
Pada tahap ini pembentukan cincin B dengan bantuan basa dan direaksikan
dengan 3-pentanon. kemudian ikatan rangkap pada cincin D di eliminasi
dengan direaksikan dengan OsO4 dengan
masuknya 2 gugus hidroksil. Kemudian gugus OH diproteksi dengan
penambahan ketal dan kondisi Asam. kemudian ikatan rangkap pada cincin C
di eliminasi dengan H2 bantuan katalis Paladium.
Tahap 3
Tahap ketiga merupakan pembentukan cincin A dengan proses sbagai berikut:
Tahap 4.
Tahap elanjutnya yitu membuatt cincin 6 menjadi cincin 5 denga terlebih dahulu mengalami deeproteksibarulah dengan bantuan IO4. kemudian gugus aldehid di oksidasi dengan kalium kromat dan selanjutnya gugus OHnya digantikan oleh Metoksi dengan bantuan CH2-N2
Dari total sintesis tersebut persen hasil yang diperoleh sangat kecil
sehingga dikembangkan total sintesisya tengan alat konvergen 9%
hasilnya.